waaahhhh!!! agak lama nadya x update blog....sorry la untuk semua yang datang jenguk blog nadya coz tak disajikan dengan entry yang baru kan...heeee...bukan pe,internet connection tak bayar ari tue...semalam baru jek sambung balik...sorry la yek semua...btw,nadya nk ucapkan "Selamat Menyambut Bulan Ramadhan Al- Mubarak"... semoga bulan yg mulia nie mendatangkan seribu keberkatan kepada kita semua yang beragama islam...
okeyh la...hari nie nadya nk share some info ngan korang sal adab-adab yang perlu kaum wanita perhatikan dan dititipberatkan dalam kehidupan mereka...hal ini berkaitan dengan kedatangan mereka ke masjid khususnya untuk solat tarawikh...
1. Ikhlas
Hendaknya ketika berangkat ke masjid benar-benar ikhlas karena Allah. Bukan karena ingin bertemu dengan para wanita atau ibu-ibu yang lain, bukan karena ingin mendengarkan bacaan Imam, atau kerana ikut-ikutan temannya. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Subhannahu wa Ta’ala, (lihat di dalam surat al-Bayyinah ayat 5). Dan juga sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam,”Barang siapa mendatangi masjid untuk tujuan tertentu, maka itulah yang menjadi bagiannya.” (HR. Abu Daud)
*************************************************************************************
2. Meminta izin
Seorang wanita yang akan pergi ke masjid seharusnya meminta izin kepada ayah atau suaminya, berdasarkan hadith Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dia berkata, telah bersabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, “Janganlah kalian melarang wanita untuk mendatangi masjid, bila mereka minta izin kepada kalian.” (Shahih Muslim)
Di dalam riwayat yang Muslim yang lain disebutkan,
“Apabila isteri kalian meminta izin untuk pergi ke masjid, maka berilah mereka izin.”
Jika telah mendapatkan izin, silakan ke masjid, namun jika tidak diizinkan janganlah berangkat, kerana taat terhadap suami lebih didahulukan daripada ibadah sunnah, demikian pula seorang anak gadis jika tidak diizinkan ayahnya.
Seharusnya seorang suami jangan melarang istrinya pergi ke masjid, bila telah meminta izin dengan baik-baik, kecuali jika ada keadaan yang tidak mengizinkan, seperti bahaya atau gangguan di jalanan...Namun para wanita juga harus sedar bahawa solat mereka di rumah adalah lebih utama, dan juga keluarnya mereka ke tempat umum terkadang menimbulkan fitnah atau dosa.
Di dalam riwayat yang Muslim yang lain disebutkan,
“Apabila isteri kalian meminta izin untuk pergi ke masjid, maka berilah mereka izin.”
Jika telah mendapatkan izin, silakan ke masjid, namun jika tidak diizinkan janganlah berangkat, kerana taat terhadap suami lebih didahulukan daripada ibadah sunnah, demikian pula seorang anak gadis jika tidak diizinkan ayahnya.
Seharusnya seorang suami jangan melarang istrinya pergi ke masjid, bila telah meminta izin dengan baik-baik, kecuali jika ada keadaan yang tidak mengizinkan, seperti bahaya atau gangguan di jalanan...Namun para wanita juga harus sedar bahawa solat mereka di rumah adalah lebih utama, dan juga keluarnya mereka ke tempat umum terkadang menimbulkan fitnah atau dosa.
*************************************************************************************
3. Berhijab/ Menutup aurat
Jangan sampai pergi ke masjid dalam keadaan tabarruj, iaitu berdandan dan seronok, sengaja memancing perhatian, berpakaian ketat serta menampakkan perhiasan atau auratnya, sebab sekali lagi harus diingat, bahawa jika wanita keluar rumah, maka syaitan menghiasnya, sehingga kelihatan menggoda dan menarik. Tabarruj adalah salah satu sifat wanita-wanita jahiliyyah yang tercela sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta’ala, “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertabarruj (berhias dan bertingkah laku) seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS al-Ahzab: 33)
Syarat-syarat hijab adalah:
* Menutup seluruh tubuh
* Tidak membentuk lekuk tubuh
* Tidak pendek atau ketat
* Tidak transparant
* Bukan pakaian mewah untuk pamer
* Tidak mengikuti mode wanita kafir
* Tidak menyerupai pakaian laki laki dan
* Tidak bercorak menyolok atau bergambar makhluk hidup.
*************************************************************************************************
4. Tidak Memakai wangi-wangian
Perfume merupakan salah satu penyebab fitnah dan kerosakan, bila salah dalam mempergunakannya. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah melarang wanita yang menggunakan minyak wangi untuk menghadiri shalat Isya’, sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Muslim. Bukan sekedar itu saja, bahkan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memberikan peringatan lebih keras lagi dalam hal ini, sebagaimana sabda beliau Shalallaahu alaihi wasalam, “Wanita mana saja yang menggunakan wangi-wangian lalu keluar ke masjid, maka solatnya tidak diterima sebelum dia mandi.” (HR. Al-Baihaqi).
Jika pergi ke masjid untuk beribadah tidak boleh menggunakan perfume, maka apalagi jika perginya adalah ke tempat-tempat umum selain masjid, tentu lebih tidak boleh lagi .
Berdandan, menampakkan kecantikan dan menggunakan parfum untuk dipamerkan kepada laki-laki lain adalah kebiasaan para pelacur. Maka seorang wanita muslimah yang terhormat tidak boleh meniru-niru tingkah mereka, kerana sangat berisiko dan dapat menjerumuskannya ke dalam maksiat.
*************************************************************************************
5. Tidak Berkhalwat
Yakni tidak boleh jalan berduaan dengan laki-laki lain (bukan mahram) baik itu berjalan kaki mahupun berduaan di dalam kereta.Berdasarkan kepada hadith nabi Shalallaahu alaihi wasalam,
“Jangan sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, kecuali wanita tersebut disertai mahramnya.” (HR. Muslim dari Ibnu Abbas
Di dalam riwayat lain disebutkan, bahawa jika seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, maka pihak ke tiganya adalah syaitan.
*************************************************************************************
6. Merendahkan Suara
*************************************************************************************
Secara umum bukan hanya wanita saja yang diperintahkan untuk merendahkan suara dan tidak mengeraskannya, apalagi di dalam masjid. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman, yang ertinya,
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai.” (QS. 31:19)
Dan bagi wanita, masalah ini lebih ditekankan lagi, sehingga wanita apabila mengingatkan imam yang lupa atau salah cukup dengan menepukkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri, bukan bertasbih (mengucap subhanallah).
Hendaknya wanita menjaga suaranya di hadapan kaum laki-laki, kerana tidak seluruh laki-laki hatinya sihat, di antara mereka ada yang hatinya sakit, dalam erti mudah tergoda dengan suara wanita.
Pembicaraan seorang wanita hanya dibolehkan di dalam hal-hal yang memang mengharuskan, seperti jual beli, memberikan persaksian, menjawab salam dan semisalnya. Ini pun harus diperhatikan, agar jangan sampai melembutkan suara, atau sengaja dibuat-buat supaya menarik. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman, yang ertinya, [“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa.Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.”
(QS. 33:32)
Jika wanita-wanita suci semisal istri Nabi masih diperintahkan untuk demikian, maka selayaknya para muslimah juga mencontoh mereka.
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai.” (QS. 31:19)
Dan bagi wanita, masalah ini lebih ditekankan lagi, sehingga wanita apabila mengingatkan imam yang lupa atau salah cukup dengan menepukkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri, bukan bertasbih (mengucap subhanallah).
Hendaknya wanita menjaga suaranya di hadapan kaum laki-laki, kerana tidak seluruh laki-laki hatinya sihat, di antara mereka ada yang hatinya sakit, dalam erti mudah tergoda dengan suara wanita.
Pembicaraan seorang wanita hanya dibolehkan di dalam hal-hal yang memang mengharuskan, seperti jual beli, memberikan persaksian, menjawab salam dan semisalnya. Ini pun harus diperhatikan, agar jangan sampai melembutkan suara, atau sengaja dibuat-buat supaya menarik. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman, yang ertinya, [“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa.Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.”
(QS. 33:32)
Jika wanita-wanita suci semisal istri Nabi masih diperintahkan untuk demikian, maka selayaknya para muslimah juga mencontoh mereka.
*************************************************************************************************
7. Menundukkan Pandangan
Para wanita hendaknya menundukkan pandangan dari laki-laki lain yang bukan mahram sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta’ala, yang ertinya, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka.” (QS. An-Nuur: 31)
Pandangan mata, sebagaimana dikatakan Ibnul Qayyim adalah cerminan hati, jika seorang hamba dapat menundukkan pandangannya, maka ia akan dapat menundukkan syahwat dan segala kemahuannya. Sebaliknya jika pandangan dibiarkan dengan bebas dan leluasa, maka syahwat akan menguasainya.
Jarir pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tentang pandangan yang tidak disengaja, maka beliau menjawab, “Palingkanlah pandanganmu.” (HR Ahmad)
Dari Buraidah Radhiallaahu anhu, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah berkata kepada Ali Radhiallaahu anhu, “Wahai Ali jangan kau susul pandangan (pertama) dengan pandangan yang lain, karena untukmu hanya yang pertama, dan selebihnya bukan buatmu.” (HR. Ibnu Abdul Barr)
Pandangan mata, sebagaimana dikatakan Ibnul Qayyim adalah cerminan hati, jika seorang hamba dapat menundukkan pandangannya, maka ia akan dapat menundukkan syahwat dan segala kemahuannya. Sebaliknya jika pandangan dibiarkan dengan bebas dan leluasa, maka syahwat akan menguasainya.
Jarir pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tentang pandangan yang tidak disengaja, maka beliau menjawab, “Palingkanlah pandanganmu.” (HR Ahmad)
Dari Buraidah Radhiallaahu anhu, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah berkata kepada Ali Radhiallaahu anhu, “Wahai Ali jangan kau susul pandangan (pertama) dengan pandangan yang lain, karena untukmu hanya yang pertama, dan selebihnya bukan buatmu.” (HR. Ibnu Abdul Barr)
*************************************************************************************
8. Hindari Ikhtilath
Jangan sampai terjadi ikhtilath (campur baur) laki-laki dan perempuan,baik ketika di jalan, ketika masuk masjid mahupun ketika pulang dari masjid.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Baihaqi, dengan sanad hasan dari Hamzah bin Usaid dari ayahnya, bahawa dia mendengar Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda sedang beliau berada di luar masjid, dan kaum lelaki saat itu bercampur dengan kaum wanita di jalan, maka beliau pun bersabda kepada para wanita, “Menepilah kalian, sesungguhnya kalian tidak ada hak di tengah jalan, hendaklah kalian semua berjalaan di tepian.” (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
Maka seketika itu para wanita menepi ke tembok.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Baihaqi, dengan sanad hasan dari Hamzah bin Usaid dari ayahnya, bahawa dia mendengar Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda sedang beliau berada di luar masjid, dan kaum lelaki saat itu bercampur dengan kaum wanita di jalan, maka beliau pun bersabda kepada para wanita, “Menepilah kalian, sesungguhnya kalian tidak ada hak di tengah jalan, hendaklah kalian semua berjalaan di tepian.” (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
Maka seketika itu para wanita menepi ke tembok.
*************************************************************************************
9. Tidak Menelantarkan Anak-anak
Termasuk tanggungjawab terbesar seorang wanita (ibu) adalah mendidik dan mengawasi anak, dan kelak dia akan ditanya oleh Allah tentang tanggung jawab ini.
Apabila kepergian seorang wanita ke masjid dengan menelantarkan anak-anak, seperti menyerahkan kepada pembantu yang kurang baik akhlaknya, atau menjadikan anak pergi leluasa bergaul dengan teman-teman yang buruk, maka hal itu tidak dibenarkan kerana mencegah sesuatu yang buruk (terlantarnya anak) lebih di dahulukan daripada mencari manfaat (tarawih di masjid).
Apabila kepergian seorang wanita ke masjid dengan menelantarkan anak-anak, seperti menyerahkan kepada pembantu yang kurang baik akhlaknya, atau menjadikan anak pergi leluasa bergaul dengan teman-teman yang buruk, maka hal itu tidak dibenarkan kerana mencegah sesuatu yang buruk (terlantarnya anak) lebih di dahulukan daripada mencari manfaat (tarawih di masjid).
*************************************************************************************
10. Menjaga Adab di Masjid
Masjid adalah rumah Allah dan tempat yang sangat mulia, ketika seseorang akan memasukinya, maka harus memperhatikan dan manjaga adab-adab ketika berada di dalamnya. Di antara yang perlu diperhatikan adalah:
* Menjaga kebersihan dan jangan sampai membuang kotoran di dalam masjid
* Tidak mendatangi masjid ketika habis makan bawang (petai semisalnya)
* Tidak meludah di masjid, jika terpaksa hendaknya meludah di tisu, sapu tangan atau pakaian, dan jangan meludah ke arah kiblat.
* Mengawasi anak-anak agar jangan merosakkan atau melempar-lempar mushhaf
* Jangan memasukkan gambar-gambar makhluk bernyawa ke dalam masjid, baik berupa motif baju anak, mainan,
majalah dan lain-lain..
*************************************************************************************************
* Menjaga kebersihan dan jangan sampai membuang kotoran di dalam masjid
* Tidak mendatangi masjid ketika habis makan bawang (petai semisalnya)
* Tidak meludah di masjid, jika terpaksa hendaknya meludah di tisu, sapu tangan atau pakaian, dan jangan meludah ke arah kiblat.
* Mengawasi anak-anak agar jangan merosakkan atau melempar-lempar mushhaf
* Jangan memasukkan gambar-gambar makhluk bernyawa ke dalam masjid, baik berupa motif baju anak, mainan,
majalah dan lain-lain..
*************************************************************************************************
Wallahu ‘alam Bishawa...
Renung-renungkan dan selamat beramal...heeee... =)
3 comments:
salam Ramadhan Nadya, nice article!
Sangat like artikel ni..tp aku bukan wanita pun..
fatin: salam ramadhan jugak...thnx yek... =)
zulgeologist: thnx sbb like...heeee...
Post a Comment